Hijau yang Mengikat: Semangat Kebersamaan dalam Gerakan Aku Hatinya PKK Minomartani
Di sudut tenang Minomartani, semangat gotong royong tumbuh seiring dengan hijaunya tanaman. Gerakan Aku Hatinya PKK bukan hanya tentang menanam sayur atau merawat taman, tetapi juga tentang menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan yang mengikat hati warga dalam satu visi: menciptakan lingkungan yang sehat, asri, dan penuh makna.
Tiap pekan, warga berkumpul tanpa paksaan, dengan hati yang ringan. Bangku-bangku kayu menjadi saksi tawa dan bincang hangat. Dari ibu-ibu yang menanam bayam hingga bapak-bapak yang membantu membuat rak tanam dari kayu bekas, semua peran bersinergi. Tak ada yang merasa lebih penting dari yang lain, karena semua saling menguatkan.
Anak-anak muda pun tak tinggal diam. Mereka turut turun tangan, membantu mengangkat media tanam, merapikan taman, hingga mendokumentasikan prosesnya. Generasi yang lebih muda mulai belajar bahwa cinta pada lingkungan bisa ditanam sejak dini, lewat contoh langsung dari keluarga dan tetangga.
Di satu sudut, berbagai pot bunga warna-warni tertata rapi. Tak hanya menjadi penghias, tetapi simbol dari kerja kolektif warga. Masing-masing bunga ditanam dengan perasaan bangga karena merupakan hasil kerja bersama. Sementara itu, sayuran tumbuh subur di lahan-lahan kecil, menandakan kemandirian pangan skala rumah tangga telah berjalan.
Kegiatan Aku Hatinya PKK menjadi ruang bertemu lintas generasi, memupuk rasa memiliki terhadap kampung halaman. Dari pertemuan informal hingga kerja bakti rutin, setiap momen menjadi bahan bakar untuk memperkuat ikatan sosial. Di balik sederhananya kegiatan berkebun, tersembunyi semangat besar untuk terus menjaga harmoni hidup bersama.
Minomartani bukan hanya menjadi lebih hijau secara fisik, tapi juga semakin subur secara sosial. Gerakan ini membuktikan bahwa perubahan lingkungan bisa dimulai dari lingkup terkecil, selama ada semangat bersama yang menyatukan.
0 Komentar