Aku Hatinya PKK di Minomartani: Hijau yang Tumbuh dari Hati
Di Minomartani, sebuah lingkungan yang tumbuh bersama semangat gotong royong dan cinta pada alam, gerakan "Aku Hatinya PKK" hadir bukan hanya sebagai slogan, tetapi telah menjadi denyut kehidupan yang nyata. Di antara jalanan dan pemukiman, berdiri taman-taman kecil yang menyimpan makna besar: harapan, ketelatenan, dan semangat menjaga bumi.
Salah satu taman yang menjadi bagian dari program ini menampilkan hamparan tanaman hias yang tertata rapi. Coleus berdaun merah dan ungu tampak tumbuh subur, menciptakan gradasi warna yang memanjakan mata. Di sekitarnya, tanaman penutup tanah berbunga kuning menyebar seperti permadani hidup, menyatu dengan pepohonan rindang yang tumbuh alami. Penataan yang cermat dan penuh perhatian terlihat dari susunan tanaman yang serasi, memberikan nuansa harmonis antara keindahan dan keteduhan.
Lebih jauh ke sisi jalan, deretan pot berisi bunga krisan, aster ungu, dan tanaman bunga lainnya tersusun rapi di depan rumah warga. Masing-masing tanaman menunjukkan tanda-tanda perawatan yang teratur: daun-daun segar tanpa cela, bunga-bunga bermekaran dengan warna-warna cerah, dan tanah yang lembap menandakan penyiraman rutin. Pot-pot dari berbagai jenis — plastik, tanah liat, hingga daur ulang — memperlihatkan semangat memanfaatkan apa yang ada untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat.
Gerakan "Aku Hatinya PKK" mengajak masyarakat untuk menghadirkan keasrian dari rumah sendiri. Konsep menanam tanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dan tanaman hias tidak hanya memperindah halaman, tetapi juga memberikan manfaat langsung dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kehadiran taman-taman kecil ini membantu mengurangi polusi, menjaga kelembapan tanah, dan menciptakan habitat bagi berbagai serangga penyerbuk.
Lebih dari sekadar penghijauan, taman-taman tersebut menjadi simbol keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan. Setiap batang yang ditanam dan setiap bunga yang dirawat adalah wujud dari kepedulian terhadap generasi mendatang. Anak-anak yang tumbuh di lingkungan hijau belajar mencintai alam sejak dini, sementara orang dewasa menemukan ketenangan dalam merawat tanaman di tengah rutinitas harian.
Minomartani kini dikenal sebagai salah satu wilayah yang aktif dalam mengembangkan kawasan hijau berbasis masyarakat. Melalui program ini, ruang-ruang yang sebelumnya kosong disulap menjadi taman-taman penuh warna. Jalan-jalan yang dulu gersang kini dipenuhi pot-pot berbunga. Bahkan sudut-sudut sempit di antara rumah warga telah disulap menjadi lahan produktif yang tidak hanya indah tetapi juga bermanfaat.
Gerakan "Aku Hatinya PKK" bukan hanya tentang menanam, tetapi tentang mencintai. Mencintai tanah tempat berpijak, mencintai udara yang dihirup, dan mencintai kehidupan yang terus tumbuh di sekeliling. Dari Minomartani, pesan itu terus tumbuh, berbunga, dan menyebar — bahwa dari tanah yang dipijak dengan hati, lahir kehidupan yang lestari.
0 Komentar