Warga Minomartani Antusias Ikuti Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga
SLEMAN – Lebih dari 50 warga Kalurahan Minomartani, Kapanewon Ngaglik, Sleman, mengikuti pelatihan pengolahan sampah organik rumah tangga dengan teknologi mikrobio jogangan (mijongan) dan eco enzyme, yang digelar pada Sabtu, 28 Juni 2025, di Balai RT 05/RW 01 Minomartani.
Pelatihan ini diselenggarakan atas dukungan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) tahun 2025, sebagai bagian dari program FOLU Net Sink 2030 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta bekerja sama dengan Komunitas Minomartani Agrikultur dan Pemerintah Kalurahan Minomartani.
Ketua pelaksana kegiatan, Chentia Misse Issabella SST Bdn MTr Keb, menekankan pentingnya keterlibatan semua elemen masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan bersama. “Gotong royong dalam mengelola lingkungan merupakan tanggung jawab bersama antara warga, pemerintah, akademisi, dan stakeholder lainnya,” jelasnya.
Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Dr. Masrur Alatas ST MEng, Sudibyo AMd, dan fasilitator Muhammad Taufik SSi. Dalam paparannya, Masrur menjelaskan bahwa pengolahan sampah organik rumah tangga sebaiknya diselesaikan di sumbernya, yakni di rumah masing-masing, melalui teknologi mijongan. Teknologi ini memungkinkan sampah organik diubah menjadi pupuk kompos rumah tangga yang mendukung swasembada pangan.
Muhammad Taufik menjelaskan bahwa mikrojogangan berukuran 35x35 cm dengan kedalaman 100 cm dapat diterapkan di kawasan padat penduduk, sehingga tetap efisien dalam mengelola limbah organik. Sementara itu, Sudibyo membagikan praktik inovatif pengolahan limbah kulit buah menjadi eco enzyme, cairan serbaguna yang bermanfaat untuk pembersih alami hingga penyubur tanaman.
Selain mendapatkan materi teori, para peserta juga diajak langsung mempraktikkan pembuatan mijongan dan eco enzyme. Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari semangat mereka mempelajari solusi sederhana dalam mengolah sampah, membersihkan lingkungan, dan memanfaatkan hasil olahan untuk keperluan rumah tangga maupun pertanian skala kecil.
Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong kemandirian masyarakat dalam mengelola sampah secara berkelanjutan, sekaligus memperkuat kesadaran kolektif akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup dari lingkup terkecil, yaitu rumah tangga.
0 Komentar